Muqadimah Syamsul Maarif - Aku bersaksi dengan kesaksian
zaman azali. Dari cahaya kesaksian inilah, orang-orang terpilih mendulang ilmu.
Oleh karenanya, pahamilah ilmu tersebut dengan keteraturan abadi di dalam dua
kalimah syahadat yang berhubungan dengan para malaikat mulia dan orang-orang
yang memiliki ilmu. Inilah syahadat yang abadi. Maka, barangsiapa yang paham
akan rahasia dua kalimah syahadat tersebut maka ia akan mampu menyaksikan (musyahadah)
dua alam malakut dan apa yang dititipkan kepadanya dengan rahasia yang
tersambung dengan terbukanya mata hati. Demikian pula ia akan mampu mendapatkan
kewibawaan yang dapat menyampaikannya kepada semua hikmah. Dan aku memohon
kepada Allah ta’ala agar menjadikan rahasia dua kalimah syahadat tersebut
sesuatu yang murni yang dapat menjadi shodaqoh yang diterima di hadapan
tujuanku.
BAGIAN 1 MEMBAHAS HURUF-HURUF
BESERTA RAHASIA DAN KANDUNGANNYA
Dengan taufiq dan hidayah Allah
aku coba menjelaskan bahwasanya tujuan para penuntut ilmu hikmah itu terbagi
menjadi dua yaitu tujuan duniawi dan ukhrawi. Selain itu setiap tujuan tersebut
juga terbagi lagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan maksudnya. Sebelum
kitab Syamsul Ma’arif ini ditulis, banyak orang yang telah berbicara seputar penggunaan
waktu, perbintangan, kaifiyah riyadhoh, dan pembuatan azimat. Dan memang diakui
atau tidak ilmu hikmah ini merupakan ilmu yang luas cakupan bahasannya dan
banyak membuat orang senang untuk membahas dan menggelutinya. Terlebih bagi
mereka yang berhasil mendapatkan manfaat besar dari keberadaan ilmu hikmah
tersebut maka sudah barang tentu akan bertambah senang terhadapnya.
Dalam penulisan kitab Syamsul
Ma’arif ini saya menggunakan cara penulisan khusus yang belum pernah dilakukan
oleh ulama ahli hikmah. Tujuannya tentu saja agar mudah dipelajari. Di dalamnya
disebutkan berbagai penjelasan dari para ulama ahli ilmu hikmah generasi awal
yang kompeten dan tidak diragukan lagi kualitas keilmuannya. Selain itu, kitab
ini tidak hanya membahas seputar ilmu hikmah untuk tujuan dunawi semata, namun
agar kitab ini dapat berkontribusi positif secara maksimal maka di dalamnya
dibahas berbagai hal yang bermanfaat baik untuk duniawi terlebih ukhrawi.
BAGIAN 2 HUBUNGAN
DZAT INSANIYAH
Arsy itu
bersesuaian dengan huruf alif, Kursi Allah bersesuaian dengan huruf ba’,
bintang Zuhal bersesuaian dengan huruf jim, dan demikian seterusnya hingga bulan
sebagaimana telah dijelaskan dalam ilmu perbintangan.
(FASHL).
Huruf ditinjau dari macamnya dibedakan menjadi dua. Pertama, huruf yang dimulai
penulisannya dari kanan ke kiri, seperti huruf Arab. Kedua, huruf yang
penulisannya dimulai dari kiri ke kanan, misalnya huruf Romawi, Yunani, dan
Qibti. Setiap huruf yang ditulis dari kanan ke kiri termasuk huruf muttashilah
(sambung) dan setiap huruf yang ditulis dari kiri ke kanan termasuk huruf munfashilah
(pisah). Oleh karena itu pahamilah dasar pemahaman ini terlebih dahulu.
Huruf
Arab berjumlah 28 huruf tanpa lam alif. Apabila dengan lam alif maka
berjumlah 29 huruf yang sesuai dengan jumlah kedudukan bulan. Selanjutnya
kedudukan bulan yang tampak di atas bumi itu selama 14 hari sesuai dengan
jumlah huruf Arab yang dapat diidghomkan dengan lam ta’rif, yaitu:
ن ت ث د ذ ر ز ط ظ ل ص ض س ش
Demikian pula terdapat 14 huruf
yang dibaca jelas ketika disisipi lam ta’rif, yaitu:
ا ب ج ح خ ك م ع غ ف ق ه و ي
Huruf
pertama dalam
bahasa Arab adalah huruf alif. Adapun huruf lain seperti tho’ dan ta’ itu berada pada urutan
setelah huruf alif. Jika diperhatikan dengan seksama, maka akan diketahui bahwasanya huruf-huruf Arab
tersebut seolah-olah sudah terbentuk sebelum diwujudkan dalam tulisan huruf. Karena itu
pahamilah hal ini. Huruf
alif merupakan huruf pertama dalam abjad Arab. Di dalam posisinya
sebagai huruf yang
memiliki kandungan angka 1 tersebut huruf alif memiliki kekuatan ruhaniyah yan sangat halus.
Demikian pula angka yang terkandung dalam huruf juga memiliki rahasia-rahasia
.
Huruf
memiliki rahasia yang memiliki fungsi tersendiri dan angka yang terkandung
dalam huruf juga memiliki rahasia serta manfaat yang dapat dirasakan oleh
manusia di alam raya ini. Sebagaimana telah mengatur rahasia dan manfaat huruf,
Allah Ta’ala juga telah mengatur rahasia serta manfaat huruf, misalnya seperti
doa, suwuk, dan lain sebagainya dari berbagai hal yang telah terlihat
khasiatnya dengan berkah asma’ Allah.
Ketahuilah,
huruf itu dapat berkhasiat dengan cara diriyadhohi sedangkan angka-angka dapat
bekerja khasiatnya dengan dibuat tholsamat (azimat) dengan suatu
perhitungan tertentu.
Qobiltu
ReplyDelete