Tuesday, October 18, 2016

Filled Under: ,

Muqadimah Syamsul Maarif

Muqadimah Syamsul Maarif - Aku bersaksi dengan kesaksian zaman azali. Dari cahaya kesaksian inilah, orang-orang terpilih mendulang ilmu. Oleh karenanya, pahamilah ilmu tersebut dengan keteraturan abadi di dalam dua kalimah syahadat yang berhubungan dengan para malaikat mulia dan orang-orang yang memiliki ilmu. Inilah syahadat yang abadi. Maka, barangsiapa yang paham akan rahasia dua kalimah syahadat tersebut maka ia akan mampu menyaksikan (musyahadah) dua alam malakut dan apa yang dititipkan kepadanya dengan rahasia yang tersambung dengan terbukanya mata hati. Demikian pula ia akan mampu mendapatkan kewibawaan yang dapat menyampaikannya kepada semua hikmah. Dan aku memohon kepada Allah ta’ala agar menjadikan rahasia dua kalimah syahadat tersebut sesuatu yang murni yang dapat menjadi shodaqoh yang diterima di hadapan tujuanku.   


BAGIAN 1 MEMBAHAS HURUF-HURUF BESERTA RAHASIA DAN KANDUNGANNYA

Dengan taufiq dan hidayah Allah aku coba menjelaskan bahwasanya tujuan para penuntut ilmu hikmah itu terbagi menjadi dua yaitu tujuan duniawi dan ukhrawi. Selain itu setiap tujuan tersebut juga terbagi lagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan maksudnya. Sebelum kitab Syamsul Ma’arif ini ditulis, banyak orang yang telah berbicara seputar penggunaan waktu, perbintangan, kaifiyah riyadhoh, dan pembuatan azimat. Dan memang diakui atau tidak ilmu hikmah ini merupakan ilmu yang luas cakupan bahasannya dan banyak membuat orang senang untuk membahas dan menggelutinya. Terlebih bagi mereka yang berhasil mendapatkan manfaat besar dari keberadaan ilmu hikmah tersebut maka sudah barang tentu akan bertambah senang terhadapnya.

Dalam penulisan kitab Syamsul Ma’arif ini saya menggunakan cara penulisan khusus yang belum pernah dilakukan oleh ulama ahli hikmah. Tujuannya tentu saja agar mudah dipelajari. Di dalamnya disebutkan berbagai penjelasan dari para ulama ahli ilmu hikmah generasi awal yang kompeten dan tidak diragukan lagi kualitas keilmuannya. Selain itu, kitab ini tidak hanya membahas seputar ilmu hikmah untuk tujuan dunawi semata, namun agar kitab ini dapat berkontribusi positif secara maksimal maka di dalamnya dibahas berbagai hal yang bermanfaat baik untuk duniawi terlebih ukhrawi.

BAGIAN 2 HUBUNGAN DZAT INSANIYAH

Arsy itu bersesuaian dengan huruf alif, Kursi Allah bersesuaian dengan huruf ba’, bintang Zuhal bersesuaian dengan huruf jim, dan demikian seterusnya hingga bulan sebagaimana telah dijelaskan dalam ilmu perbintangan.

(FASHL). Huruf ditinjau dari macamnya dibedakan menjadi dua. Pertama, huruf yang dimulai penulisannya dari kanan ke kiri, seperti huruf Arab. Kedua, huruf yang penulisannya dimulai dari kiri ke kanan, misalnya huruf Romawi, Yunani, dan Qibti. Setiap huruf yang ditulis dari kanan ke kiri termasuk huruf muttashilah (sambung) dan setiap huruf yang ditulis dari kiri ke kanan termasuk huruf munfashilah (pisah). Oleh karena itu pahamilah dasar pemahaman ini terlebih dahulu.

Huruf Arab berjumlah 28 huruf tanpa lam alif. Apabila dengan lam alif maka berjumlah 29 huruf yang sesuai dengan jumlah kedudukan bulan. Selanjutnya kedudukan bulan yang tampak di atas bumi itu selama 14 hari sesuai dengan jumlah huruf Arab yang dapat diidghomkan dengan lam ta’rif, yaitu:

ن ت ث د ذ ر ز ط ظ ل ص ض س ش

Demikian pula terdapat 14 huruf yang dibaca jelas ketika disisipi lam ta’rif, yaitu:

ا ب ج ح خ ك م ع غ ف ق ه و ي 


Huruf pertama dalam bahasa Arab adalah huruf alif. Adapun huruf lain seperti tho’ dan ta’ itu berada pada urutan setelah huruf alif. Jika diperhatikan dengan seksama, maka akan diketahui bahwasanya huruf-huruf Arab tersebut seolah-olah sudah terbentuk sebelum diwujudkan dalam tulisan huruf. Karena itu pahamilah hal ini. Huruf alif merupakan huruf pertama dalam abjad Arab. Di dalam posisinya sebagai huruf yang memiliki kandungan angka 1 tersebut huruf alif memiliki kekuatan ruhaniyah yan sangat halus. Demikian pula angka yang terkandung dalam huruf juga memiliki rahasia-rahasia 
.
Huruf memiliki rahasia yang memiliki fungsi tersendiri dan angka yang terkandung dalam huruf juga memiliki rahasia serta manfaat yang dapat dirasakan oleh manusia di alam raya ini. Sebagaimana telah mengatur rahasia dan manfaat huruf, Allah Ta’ala juga telah mengatur rahasia serta manfaat huruf, misalnya seperti doa, suwuk, dan lain sebagainya dari berbagai hal yang telah terlihat khasiatnya dengan berkah asma’ Allah.

Ketahuilah, huruf itu dapat berkhasiat dengan cara diriyadhohi sedangkan angka-angka dapat bekerja khasiatnya dengan dibuat tholsamat (azimat) dengan suatu perhitungan tertentu.


1 komentar: