Thursday, September 29, 2016

Filled Under:

Sholawat Li Hifdzil Quran untuk Menghafal Al-Quran

Sholawat Li Hifdzil Quran - Amalan Sholawat untuk Mempermudah Menghafal Al-Quran - Berikut ini merupakan amalan sholawat yang memiliki khasiat untuk mempermudah menghafal al-Quran. Tentu saja bukan berarti tidak membutuhkan usaha, namun tetap saja kita harus berusaha berikhtiar dalam menghafal. Namun insya Allah dengan diimbangi amalan sholawat di atas ikhtiar kita dalam menghafal al-Quran akan dipermudah oleh Allah ta'ala. Nah, berikut ini Sholawat untuk mempermudah menghafal al-Quran yang diberi nama Sholawat Li Hifdzil Quran.

SHALAWAT LI HIFDZIL QURAN

اللَّهُمَّ صَلَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ صَلاَةً اَنَا لُ بِسِرِّهَا حِفْظَ القُرْاَنِ وَالعَمَلَ بِهِ وَرْزُقْنِى مِنْهُ عِلْمًا مُنِيْراً وَسَلِّمْ تَسْلِيمًا كَثِيرًا
Artinya:
            “YA Allah, limpahkanlah rahmat takzim kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw, kepada keluarganya dan sahabat-sahabatnya, yang dengan rahmat takdzim aku dapat hafal al-Quran dengan rahasia-rahasianya dan dapat mengamalkannya. Dan berikanlah rizki daripadanya ilmu yang bercahaya. Dan limpahkanlah keselamatan dengan keselamatan yang banyak.”
Fadhilah:
            Para ulama telah banyak menjelaskan, bahwa shalawat ini dapat menjadi wasilah untuk mempercepat dan mempermudah dalam menghafal ayat-ayat al-Quran yang sebanyak 30 juz dan mengamalkannya dalam bentuk amal perbuatan. Selain itu, mengamalkan shalawat ini dapat menjadi wasilah untuk mendapatkan rizki barokah, dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Cara pengamalan:
1.      Dibaca sebanyak 100 x atau 500 x atau 1000 x secara istiqamah, insa Allah akan cepat dalam menghafal al-Quran, memiliki budi pekerti luhur, mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dan selamat dunia akhirat. Sebelum mengamalkannya, ada baiknya diawali dengan puasa sunat semampunya. Kemudian dibaca secara istiqamah setiap selesai shalat maghrib dan subuh. Sebelum membaca seyogyanya berkirim pahala bacaan al-Fatihah kepada Nabi Muhammad, para nabi dan rasul, Syaikh Abu Hasan Ali al-Syadzili, Syaikh Abdul Qadir al-jailani, kedua orang tua, dan kaum muslimin-mukminin.”




1 komentar: