Sunday, November 22, 2015

Filled Under:

Pengertian Thariqah Sebagai Jalan Menuju dan Mengenal Allah

www.majeliswalisongo.com - Pengertian Thariqah Sebagai Jalan Menuju dan Mengenal Allah - Tharqah, thariqat, atau tarekat - Ada banyak sekali definisi yang sebenarnya dapat diutarakan untuk menjelaskan tentang apa itu thariqah. Yang jelas dari segi bahasa thariqah itu adalah jalan. Sementara dari segi etimologi sebagaimana yang dikatakan oleh Nurcholis Madjid, thariqah adalah aliran tentang jalan atau cara mendekatkan diri kepada Allah, atau sebagaimana yang dikatakan oleh Dr. Mustafa Zahri, thariqh adalah suatu sistem untuk menempuh jalan yang pada akhirnya mengenal dan merasakan adanya Allah, dalam keadaan dimana seseorang dapat melihat Allah dengan mata hatinya. 
Logo Thariqah Tijaniyah

Ada sebuah riwayat yang menjelaskan tentang masalah thariqah ini, yaitu sebagai berikut:

قال علي بن ابي طالب قلت يا رسول الله اي طريقة اقرب الي الله ؟ فقال رسول الله ذكر الله

"Ali bin Abi Thalib berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, jalan (thariqah) apakah yang bisa mendekatkan diri kepada Allah?" Rasulullah menjawab, "Dzikrullah."

Oleh karena thariqah adalah merupakan jalan atau cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka di dalam thariqah sebenarnya berisikan tentang riyadhah-riyadhah atau amalan-amalan yang harus dikerjakan dan bukan berisikan tentang ajaran yang mengkaji secara falsafi tentang tasawuf. Thariqah tidak membicarakan segi filsafat tasawuf, tetapi thariqah lebih merupakan suatu amalan dan ajaran praktis dari tasawuf. 

Sebagai ajaran dan amalan prkatis dari ilmu tasawuf, dalam mengenal Allah thariqah sebenarnya mempunyai cara dan jalan tersendiri yang itu berbeda dengan jalan-jalan yang ditempuh oleh yang lain dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah. Adalah lumrah apabila aliran thariqah mempunyai jalan lain atau cara tersendiri untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena itu disebabkan kalangan ahli thariqah memiliki pandangan falsafi tersendiri tentang Allah.

Ada sebuah hadist yang menjadi landasan bagi ahli thariqah, yaitu:

كنت كنزا مخفيا فأحببت ان اعرف فخلقت الخلق فبي عرفوني

"Aku sejak semula adalah merupakan harta yang tersembunyi, kemudian Aku ingin dikenal, maka Kuciptakanlah makhluk. Dan melalui Aku, mereka pun mengenali Ku."

"Harta yang tersembunyi" yang dimaksud di sini adalah sebuah rahasia yang tidak semua manusia dapat mengetahui tentangnya. Ketidakbisaan manusia untuk mengetahui Allah yang merupakan "harta tersembunyi" itu adalah dikarenakan unsur manusianya sendiri. Sekali-kali Allah tidak menutupi dirinya untuk diketahui atau didekati. Tidak pernah Allah menjadikandiriNya sebagai sebuah rahasia. Allah adalah Maha Dzahir, Maha Jelas dan Nyata. Allah hanya bisa menjadi sesuatu yang sangat rahasia, menjadi sesuatu yang tersembunyi atau bahkan terpendam adalah bagi mata-mata yang buta lantaran ada sebuah dinding atau hijab yang menghalang-halangi pandangan kepadaNya. Di antara dinding atau hijab itu adalah hawa nafsu manusia sendiri. Selagi hawa nafsu itu masih melekat kuat dan mendarah daging pada diri manusia, tentu hijab dan dinding penghalang itu akan tetap masih ada. tetapi, jika saja manusia mau untuk menempuh jalan supaya dinding dan hijab itu bisa terbuka, yang dengan itu manusia akan bisa merasakan kedekatan denganNya, sekaligus bisa merasakan dan bisa berhubungan langsung dengan Dia, maka pastilah jalan itu bisa ditempuh. Jalan yang dimaksud itulah jalan thariqah.

Sebagai suatu jalan yang di dalamnya berisikan amalan praktis, pertama-tama thariqah sebenarnya merupakan suatu ajaran yang kemudian berkembang menjadi suatu gerakan. Sebagai suatu ajaran, titik tekan utama dari ajaran thariqah sebenarnya adalah menempuh jalan menuju kedekatan kepada Allah. Dengan demikian, thariqah sebenarnya adalah merupakan tindak lanjut dari syariat. Kalau dalam syariat berisikan tentang peraturan hukum-hukum yang sudah ditetapkan yang itu harus dilaksanakan, maka dalam thariqah tidak hanya itu, tetapi malah menuntut yang lebih mendalam lagi. Dalam syariat seorang hamba akan bebas dari kewajiban shalat jika dia telah melakukan shalat. Begitu pula hamba akan bebas dari terkena kewajiban puasa atau haji jika hamba tersebut telah melaksanakan dua kewajiban tersebut. 

Tetapi dalam thariqah tidak demikian. Thariqh masih belum puas dengan semua itu. Thariqah menuntut yang lebih mendalam dari sekedar menjalankan kewajiban. thariqah masih mencari jalan lain untuk lebih bisa mendekatkan diri kepada Allah. Thariqah masih selalu mencari sisi terdalam dari syariat yang merupakan sisi luarnya.

Dari pengertian yang demikian ini, maka bisa dilihat bahwa dalam ajaran thariqah ada semacam kaifiyat tersendiri dalam mengamalkan ajaran-ajarannya. Sebagaimana yang kita tahu, secara umum sebuah gerakan thariqah dipimpin oleh seorang pemimpin yang sering disebut sebagai mursyid atau juga seorang syaikh. Seorang peimpin ini adalah seorang sufi sendiri yang secara legalitas telah mendapatkan ijazah atau limpahan wewenang untuk tugas itu dari guru atasannya dalam susunan mata rantai atau silsilah thariqah. Tidak sembarang orang bisa menjadi seorang pemimpin gerakan thariqah ini, karena sebuah thariqah adalah sebuah jalan menuju pendekatan kepada Allah. Bila diibaratkan seorang pemimpin thariqah sebagai seorang sopi, maka di sesungguhnya tidak bertanggungjawab untuk menyelamatkan para penumpangnya dari kecelakaan di jalan raya saja, tetapi lebih berat dari itu adalah menyelamatkan para pengikutnya dari kesesatan jalan yang akan membuat sengsara kelak di kemudian hari.   

8 komentar:

  1. Banyak jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah... dalam thariqah harus selalu berhati hati dalam menjalankan ibadah... sekarang banyak orang yang mengamalkannya ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. para salikin atau orang yang meniti thariqah harus sangat hati2 dalam bertindak berakhlak, beramal, berniat, dan beribadah. :)

      Delete
    2. Asalamuakaikum..iya ilmu itu terbahagi 2 kn .di pilih dan mencari.
      .sya juga mgikut jln ini...sya tidak menuntut tpi dapat secara pengalaman sendri Tampa mengetahui dri cerita mulut Ke mulut sya mgalami bebgai pjlnan spitural pembersihan hati yg Sgt berliku dgn bebgai dugaan yg Dtg.mg sukar utk naik....jika tidak btl2 iklas dan redha ,igin smpi Ke pintu makrifat itu sja tlu byk halagan2 nya...

      Delete
    3. waalaikumussalam..trimakasih atas tambahan pengalamannya yang bermanfaat :)

      Delete
  2. Dengan mengenal Allah maka kita akan dekat dengan Allah :)

    ReplyDelete
  3. Kalau hakekat adalah durian, kulitnya adalah syariat, tarekat adalah isinya. Insya Allah

    ReplyDelete
  4. Kalau hakekat adalah durian, kulitnya adalah syariat, tarekat adalah isinya. Insya Allah

    ReplyDelete