Monday, September 28, 2015

Filled Under:

Khasiat Asmaul Husna Ash-Shamad

Khasiat Asmaul Husna Ash-Shamad  - Salah satu nama Allah di antara nama-nama Allah yang baik adalah Ash-Shamad (الصمد). Asma ini memiliki arti Dzat Tempat bergantuk bagi setiap makhuk. Asma ini sendiri menurut para ulama ahli ilmu hikmah memiliki beberapa khasiat dan keistimewaan. Selain itu, asma ini sangat patut untuk diamalkan bagi orang-orang yang sedang fokus pada riyadhah mereka. Di antara fadhilahnya adalah, bagi yang bersedia mengamalkannya dalam riyadhah mereka, insya Allh ia akan mendapatkan kekuatan dalam menahan lapar dan haus. 
Khasiat Asmaul Husna Ash-Shamad
Khasiat Asmaul Husna Ash-Shamad

Dalam kitab Mujarabat Ad-Dairabi dijelaskan, bahwa suatu ketika Syaikh Ahmad Ad-Dairabi menemukan sebagian ulama yang mengatakan dalam tulisannya sebagai berikut:

"Seseorang yang terpercaya telah meriwayatkan kepadaku bahwa barangsiapa yang membaca, "Ya Shamadu" sebanyak 134 kali, maka ia akan aman dari penguasa yang jahat. Dan diriwayatkan pula bahwa amalan tersebut memang terbukti, manjur atau mujarab."

Dalam penjelasannya lebih lanjut, Syaikh Ahmad Ad-Dairabi juga menyebutkan bahwa dalam tulisan sebagian ulama disebutkan bahwa apabila ada orang yang mengulang-ulang bacaan ya shamad di dalam tempat khalwatnya sebanyak yang ia mampu, maka ia tidak akan menemukan sedikitpun kepayahan dalam menahan rasa lapar, dahaga dan lain sebagainya."

Pernyataan ini dikuatkan pula oleh Imam Al-Buni dalam kitab Syamsul Ma'arif al-Wustha sebagai berikut:

"Mewiridkan asma Ash-Shamadu sangat pantas dilakukan oleh orang yang tengah melakukan riyadhah. Selama mewiridkan asma tersebut, seseorang tidak akan merasa kehausan."

Sebagian ulama berkata, "Diriwayatkan dari baginda agung nabi besar Muhammad Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam bahwasanya beliau bersabda, "Siapa yang mengucapkan "Ya Shamad" setiap hari sebanyak 40 kali, maka ia akan aman dari penguasa dzalim sepanjang umurnya."

Nah, demikian di antara khasiat dari asma Ash-Shamad yang dapat admin bagikan pada kesempatan sore menjelang malam hari ini. Dan perlu diketahui bahwa setiap apapun yang kita lakukan maka sudah sepantasnya kita menggantungkan diri kepada Allah. Apapun urusan kita, maka bergantunglah kepada Allah. Walaupun mungkin kita menggunakan wasilah atau perantara dari makhlukNya, namun jangan sekali-kali meyakini bahwa apa yang kita jadikan perantara itu memilik kemampuan seperti kemampuan yang dimiliki Allah, karena Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah, Tiada daya kekuatan kecuali Dengan Allah. Artinya, semua sumber kekuatan dan kemampuan setiap makhluk yang ada berasal dari Allah, karunia Allah dan pemberian dari Allah. Tidak sepantasnya kita mengaku-aku sesuatu yang sebenarnya bukan kita punya. Asal kita hanyalah dari sesuatu yang tidak ada menjadi sesuatu yang ada atau diadakan. Kita hanyalah makhluk yang tidak memiliki kemampuan sedikitpun. Kalau bukan karena kemurahan dan karunia Allah, jadi apakah diri kita ini ? Mari renungkan.

0 komentar:

Post a Comment