www.majeliswalisongo.com - Asal Usul Kota Demak yang Sangat Unik dalam Kitab Ahlal Musamarah/Musamaroh Fii Hikayatil Auliya' Al-'Asyarah - Siapakah yang tidak tahu dengan kabupaten Demak ? Yah, Kabupaten yang dijuluki dengan kota seribu wali ini memang sangat terkenal khususnya oleh masyarakat muslim, sebab dalam peta sejarah penyebaran awal islam di Tanah Jawa, kota Demak memiliki peranan yang sangat penting dan signifikan. Demak bisa dikatakan menjadi jantungnya perdaban islam masa itu dan merupakan pusat dari para ulama, fuqaha dan para wali yang diistilahkan dengan Walisongo. Namun demikian, adakah yang pernah berfikir, sebetulnya bagaimana asal usul dari Demak itu sendiri sehingga dinamai dengan "Demak"? Nah, pada kesempatan kali ini saya akan membagikan salah satu versi tentang asal-usul penamaan "Demak" ini. Versi ini sendiri saya ambil dari kitab salah seorang ulama ternama yang bernama Asy-Syaikh Al-Aalim Al-Faadhil Abil Fadhal As-Senori Tuban, Jawa Timur. Adapun judul kitabnya adalah Ahlal Musamarah Fii Hikaayatil Auliyaa' Al-'Asyarah. Berikut cover kitabnya:
Selanjutnya mengenai Versi penamaan kota Demak, telah disebutkan dalam kitab tersebut bahwasanya Kota Demak erat kaitannya dengan sejarah kehidupan Raden Fatah. Secara garis besar dikisahkan bahwa suatu ketika Beliau menikah dengan seorang wanita shalihah bernama Dewi Murtasimah. Dewi Murtasimah ini sendiri ternyata merupakan putri dari Raden Rahmat yang di masyarakat muslim Indonesia dikenal dengan nama Sunan Ampel atau Sunan Ngampel. Nah, setelah menikah dengan sang Dewi ini, Raden Fatah kemudian mengabdi kepada kanjeng Sunan Ampel selama beberapa tahun.
Suatu ketika, Raden Rahmat merasa bahwa sudah saatnya Raden Fatah memiliki peran di masyarakat. Dan beliau kemudian menyarankan kepada Raden Fatah untuk berkelana ke arah barat, di daerah Bintoro. Titah selanjutnya, apabila sudah sampai di sana Raden Fatah diminta mencari hutan yang ada bambu (ada pula yang mengartikan Qasban pada kitab Ahlal Musamarah dengan arti ilalang) yang memiliki bau harum. Apabila sudah berhasil ditemukan, Radeh Fatah diminta untuk membangun rumah dengan "Qasban" atau bambu atau ilalang tersebut.
Singkat cerita, akhirnya Raden Fatah sampai di Bintoro dan berusaha mencari 'Qasban' berbau harum yang sesuai dengan petunjuk mertuanya. Satu persatu "Qasban" yang beliau jumpai beliau pegang dan beliau cium untuk memastikan apakah berbau harum ataukah tidak. Sampai beberapa waktu tertentu akhirnya beliau mendapatkan qasban yang dimaksud, dan beliau pun menggunakannya untuk membangun rumah.
Nah, dari kisah inilah kemudian muncul istilah "Demak" yang digunakan untuk menamakan daerah dimana Qasban wangi itu berada, yang mana istilah "Demak" berasal dari kata "nDemak-nDemek" yang artinya menyentuh berkali-kali. Dikemudian hari masyarakat pun lebih mengenalnya dengan istilah demak, dan jadilah sekarang kota demak menjadi salah satu bagian dari Provinsi Jawa Tengah, tepatnya di sebelah timur kota Semarang, dan di sebelah baratnya Kota Kudus yang terkenal dengan kreteknya.
Berikut ini teks selengkapnya dari kitab Ahlal Musamarah beserta terjemahannya:
Asal-Usul Kota Demak
Penerjemah: Moh. Ilhamudin Via Fb
Raden fatah mempersunting Dewi Murtasimah ( Putri Raden Rahmat Sunan Ampel ) dan setelah lama mengabdi pada Raden Rahmat lalu Raden Rahmat berpesan pada Raden Fatah
Nak, berangkatlah engkau ke arah barat sana , sesampainya engkau dihutan bambu ( ilalang ) di Bintoro , carilah bambu ( ilalang ) yang harum baunya , jika kau sudah menemukannya maka ambillah kemudian buatlah rumah dari bambu tersebut untuk kau huni..
Raden Fatah menjawab.. injih sendiko dawuh
Lalu Raden Fatah berpamitan untuk berangkat ke Bintoro bersama istrinya dan berjalan terus sampai hutan bambu Bintoro.. lalu mencari bambu yang harum baunya , satu persatu bambu di pegang ( di demak-demek ) sampai akhirnya menemukan apa yang dicari
Dari sinilah kawasan tersebut diberi nama DEMAK yg asalnya diambil dari kata demak-demek ( menyentuh )
WALLOHU A'LAM
واما مرتسمة فتزوجها رادين فتاح ، و بعد ما طالت خدمته للسيد رحمة و اقامته عنده قال السيد رحمة ، يا بنى اذهب ههنا و اشار الى نحو المغرب فإذا وصلت الى غابة من القصب يقال لها بينطارا فاطلب فيها قصبا طيب الرائحة فإذا وجدته فهناك اتخذ دارا و اقم هناك
فقال رادين فتاح سمعا وطاعة ،
فودع السيد رحمة وخرج قاصدا الى بينطارا ومعه زوجته ولم يزل سائرا حتى وصل الى غابة بينطارا وطلب فيها قصبا طيب الرائحة فلم يزل يأخذ واحدا بعد اخرى حتى وجده ، ولذا يسمى ذلك البلد بدماء مأخوذا من كلمة ( دماء دميك )
و الله اعلم
احلى المسامرة فى حكاية الاولياء العشرة ص 41
Teks Berbahasa Arab yang Menjelaskan Asal Usul Kota Demak Dari Kitab Ahlal Musamarah Fi Hikayatil Auliya Al-Asyarah |
Semoga Bermanfaat.
denger denger demak lagi ngadain lomba nulis biografi kyai demak mas....
ReplyDeletebenar mas irwin, cuma khusus untuk santri dan siswa ma di lingkup pati dan demak :)
DeleteOooww....gitu ya critanya,lgi ngerti kang....suwun nggeh kang....
ReplyDeleteOooww....gitu ya critanya,lgi ngerti kang....suwun nggeh kang....
ReplyDeleteinjeh, sama2 :)
DeleteAlkhadulillah Kang sampean sudah bersimpati dgn kota Demak dimana kota tersebut adalah kota kampung dan kelahiran saya ....maturnuwun kang
ReplyDeletewalaupun bukan orang demak tapi bagi saya demak selalu di hati... :D
Deletesaya sangat mendukung sekalai tulisan seperti ini pak ustads, librabry perkembangan islam di jawa. sudah saatnya memang tulisan tulisan seperti ini tidak hanya tercetak dibuku, namun juga harus masuk ke blog karena agar anak anak dan anak muda sekarang bisa lebih mudah mengakses manfaatnya, tahu dan memahami seluk beluk islam di jawa khususnya dan di indonesia.
ReplyDeleteinsya allah mas walidin, sy masih berusaha untuk ke arah itu...mohon doanya
DeleteBaru tahu tentang ini. :)
ReplyDeletesemoga bermanfaat :)
Delete